Hari Ayah adalah hari perayaan yang termasuk baru. Pada tahun 2014, Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi atau PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah dan menetapkan 12 November sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional. Usai deklarasi, mereka mengirimkan buku “Kenangan Untuk Ayah” dan piagam deklarasi kepada Presiden SBY, juga kepada bupati-bupati dari empat penjuru Indonesia, yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud dan Pulau Rote. Sejak itu, setiap tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional. Meskipun tergolong baru, bukan berarti bisa mengacuhkan Hari Ayah begitu saja. Sebagai bentuk perayaan untuk hari istimewa ini, berikut adalah beberapa paten yang mungkin bisa menjadi inspirasi produk untuk diberikan sebagai hadiah untuk Ayah para Partners.
- Anti-Eating Face Mask
Pada tahun 1982, Lucy L. Barmby mematenkan “Anti-eating Face Mask”, dibuat untuk melindungi mereka yang pekerjaannya sering terpapar makanan seperti koki, juru masak, pegawai restoran, atau sejenisnya. Alat ini mengunci mulut penggunanya dengan sebuah gembok kecil, namun tentunya tetap memungkinkan pemakainya untuk bernapas dan berbicara. Selain untuk mencegah pengguna dari makan berlebihan, alat ini juga dapat digunakan untuk melawan kebiasaan tidak sehat lainnya seperti merokok.
Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna rokok terbanyak, mungkin alat ini bisa membantu menguranginya. Lebih sehat, usia pun bisa lebih panjang.
- Greenhouse Helmet (1986)
Masyarakat modern tampaknya terpaksa berdamai dengan polusi. Pastinya ini bisa bikin Ayah Partners pusing dan sesak, khususnya bagi yang tinggal di kota besar. Belum lagi kini kita harus memakai masker sehingga semakin mempersulit pernafasan. Invensi yang satu ini mungkin dapat membantu apabila Partners ingin melindungi Ayah dari berbagai ketidaknyamanan tersebut. “Greenhouse helmet” adalah sebuah perangkat yang dipatenkan oleh Waldemar Anguita pada tahun 1986. Alat ini berbentuk sebuah helm yang dapat menempatkan tanaman di dalamnya, sehingga pemakai dapat menghirup oksigen segar langsung dari tanaman. Belum dipastikan apakah alat ini senyaman yang dideskripsikan. Apabila iya, mungkin dapat menjadi kado Hari Ayah bersamaan dengan dengan anti-face eating mask. Sebut saja 5P atau “paket penyelamat paru-paru papa” .
- In-the-Car Coffee Maker
Kondisi pandemi yang berangsur normal membuat kita kemungkinan besar harus kembali lagi dengan rutinitas bermacet ria di jalanan. Saat mengantuk pun kita bisa menepi atau drive-thru dulu untuk membeli kopi. Tapi di tahun 1993, ada paten unik dari Philip H. English yang memungkinkan para Ayah membuat kopi sambil berkendara.
In-the-Car Coffee Maker bentuknya seperti mesin kopi kecil yang dilengkapi dengan holder yang dapat disesuaikan, sehingga bisa ditempatkan di berbagai macam kendara bermotor. Khawatir tumpah? English sudah mengantisipasikan ini dengan menyediakan perangkat pelindung dari tumpahan kopi panas yang berbahaya.
- Head Exerciser
Merayakan Hari Ayah bukan berarti Partners melupakan ibu. Alat yang satu ini bukan hanya bisa menjadi hadiah untuk Ayah, namun juga untuk Ibu, sekaligus meningkatkan kesehatan serta kekompakan mereka berdua. “Head Exerciser” adalah alat yang dipatenkan oleh Charles G. Purdy pada tahun 1923. Menurut keterangannya, alat ini ditujukan untuk memberi penggunanya suatu aktivitas fisik yang melindungi atau memperkuat kesehatan dari berbagai aspek, termasuk sirkulasi kepala, kerusakan gigi, menghindari pyorrhea dan segalanya yang melibatkan rahang atau pengunyahan.
Cara kerjanya melibatkan dua orang yang menggigit pelat-pelat bagian dari perangkat tersebut, lalu kedua pengguna saling tarik-ulur layaknya tarik tambang. Mungkin efektivitas alat ini layak diragukan, namun minimal dapat memberi Ayah dan Ibu permainan baru selama pandemi.
- Life Expectancy Timepiece
Salah satu fakta pahit hidup yang tidak bisa digugat adalah bahwa umur tidak bisa dipastikan. Kita semua menjalani hidup dengan kesadaran penuh bahwa kematian dapat datang kapan saja. Untuk yang sudah lanjut umur, perasaan ini mungkin terasa lebih kuat, dan mungkin mereka akan lebih nyaman apalagi bisa mendapat gambaran mengenai waktu yang tersisa. Uniknya, Ini bisa dilakukan dengan Life Expectancy Timepiece. Alat yang berbentuk arloji ini dapat menganalisis fakta kesehatan masing-masing individu pengguna dan table mortalitas, seperti yang digunakan aktuaris.
Data tersebut lalu diprogram ke dalam jam tangan yang akan menghitung mundur perkiraan sisa hidup seseorang yang divisualisasikan dalam hitungan bulan, hari, jam dan bahkan menit. Jika Partners juga memiliki suatu bentuk ciptaan unik yang ingin dipatenkan, jangan ragu untuk hubungi kami melalui email marketing@ambadar.co.id
Sumber:
Google Patents