Saat ini, pengambilan sampel dalam musik seolah menjadi suatu hal yang umum dilakukan oleh artis ataupun produser. Terlebih ketika musik hip-hop dan budaya remix kian populer di masyarakat.
Kegiatan ini akan melibatkan suara yang ada dalam rekaman sebelumnya untuk dijadikan sebagai karya musik baru. Namun, hal ini tidak dapat dilakukan seenaknya. Menurut Undang-Undang Hak Cipta, pengambilan sampel ini harus atas seizin pemiliknya. Berikut Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Hak Cipta Musik.
Apa itu Sampling dalam Musik?
Pengambilan sampel dalam musik merupakan sebuah tindakan pengambilan suara yang terdapat dalam rekaman yang sudah ada untuk dijadikan sebagai karya baru. Jumlah suara yang diambil pada proses sampling ini tentu bervariasi antara satu proyek dan proyek lainnya.
Sebagian produser mungkin akan mengambil semua bagian refrain dari lagu lain. Sementara produser lainnya mungkin hanya akan mengambil ketukan drum lalu membaginya agar lebih sesuai dengan kebutuhan musik mereka. Bagian lainnya yang kerap dijadikan sampel yaitu garis bass dan vokal.
Tidak hanya suara dari lagu saja yang dapat dijadikan sampling musik, beberapa kalimat dari TV, film, atau video online pun bisa digunakan. Salah satu contohnya yaitu lagu Disclosure dengan judul “When a Fire Starts to Burn”. Lagu tersebut berasal dari pengambilan sampel dari klip ceramah motivasi.
Meskipun beberapa orang cenderung lebih menghargai karya yang asli, tetapi banyak produser yang berhasil mengubah suatu sampel menjadi karya yang berbeda dengan mengubah tempo, nada, dan karakteristik sonik lainnya.
Hal ini kadang bisa menghasilkan suatu karya yang tidak dapat dikenali asal sampelnya dari mana, sehingga menciptakan sebuah karya yang benar-benar terasa baru.
Jenis Teknik Pengambilan Sampel Musik
Ada banyak teknik pengambilan sampel musik yang dapat dilakukan. Mulai dari pergeseran nada, peregangan waktu, pemotongan, pembalikan, dan masih banyak lagi. Berikut beberapa teknik pengambilan sampel dalam musik yang populer digunakan:
-
Layering Samples
Teknik yang satu ini akan menumpuk beberapa jenis sampel yang berbeda (Baik itu berupa loop ataupun suara individual) untuk membuat karya musik yang lebih unik dan baru.
Misalnya, seorang produser musik mungkin akan menggabungkan beberapa melodi, pola drum, dan harmoni dari beberapa sampel yang berbeda untuk menghasilkan komposisi baru.
-
Pitch Shifting
Pergeseran nada atau pitch shifting merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mengubah nada atau suara. Anda bisa menggeser nada dari sampel agar terdengar lebih rendah atau lebih tinggi dari aslinya.
Dalam hal ini, Anda bisa memanfaatkan kontrol otomatisasi untuk mengubah nada sampel pada saat diputar. Teknik ini bisa menciptakan nyawa baru dari sampel yang sudah ada dan membuat karya Anda tampak lebih mencolok.
-
Time Stretching
Teknik pengambilan sampel dalam musik yang satu ini dapat membuat sampel lebih pendek atau lebih panjang. Bila dilakukan menggunakan alat yang tepat, teknik ini tidak akan mengubah nada audio.
-
Chopping Samples
Pada saat sampel diimpor ke DAWA, Anda bisa memotongnya di timeline atau melalui berbagai jenis plugin. Ketika sampel terpotong menjadi bagian kecil-kecil, Anda bisa mengatur ulang urutan audio dan mengeceknya untuk menghasilkan karya baru.
-
Reverse Sampling
Membalikkan sampel memungkinkan Anda untuk tetap mempertahankan nada yang sama, tetapi terbalik. Sampel yang diputar mundur biasanya menjadi teknik yang menyenangkan untuk menyematkan komponen baru dalam trek.
Selain itu, Anda juga dapat bermain-main dengan memutar sampel versi terbalik di bawah sampel yang sama dan diputar dalam versi normal. Teknik ini dilakukan dengan teknik layering untuk menciptakan ear candy.
-
Filtering and EQ
Teknik yang satu ini membutuhkan alat canggih untuk dapat memanipulasi sampel dan memberikan nyawa baru di dalamnya. Dengan mengubah timbre sampel menggunakan plugin EQ dan filter, dapat menghasilkan sonik yang halus dan tidak terlihat pada saat sampel diputar.
-
Granular Sampling
Teknik pengambilan sampel dalam musik yang satu ini menggunakan sintesis granular dalam pemotongan mikro atau butiran audio. Audionya akan terdengar mirip dengan suara robot karena butirannya yang diduplikasi, dilapis, dan direntangkan.
-
Looping and Sequencing
Teknik pengulangan cukup populer digunakan untuk mengubah satu sampel menjadi satu komposisi utuh. Pada saat menggunakan sampel pengulangan, Anda perlu memastikan audio titik akhir sama persis dengan titik awal loop sehingga bisa diputar dengan lancar.
-
Tape Stop Effect
Teknik pengambilan sampel dalam musik yang satu ini dapat menciptakan jeda dramatis, efek unik, atau transisi. Untuk melakukannya, Anda butuh Pro Tools agar bisa memakai plugin Vari-Fi.
-
Modulation Effects
Efek modulasi dapat memberikan kehidupan dan karakter baru pada sampel musik. Beberapa efek seperti reverb, delay, chorus, phasers, flanger, dan distorsi bisa menjadi alat yang cocok untuk proses pengambilan sampel ini.
-
Resampling
Pengambilan sampel ulang akan melibatkan proses pengambilan sampel dengan berbagai teknik, lalu melakukan perekaman ulang, dan mengulang siklus ini hingga beberapa kali. Hal ini dapat memberikan nuansa dan karakteristik yang unik pada suara serta membuatnya berbeda dari sampel awal.
-
MIDI Triggering
Perangkat keras MIDI juga bisa digunakan untuk pengambilan sampel. MIDI bisa digunakan untuk memutar sampel secara langsung atau selama perekaman. Alat ini juga bisa meningkatkan kontrol baru atas sampel tersebut.
Memahami Hak Cipta dan Sampling dalam Musik
Musik merupakan salah satu karya yang dapat dilindungi oleh hak cipta. Dalam perkembangan musikalisasi, pengambilan sampling dapat dilakukan untuk mengubah komposisi suatu musik untuk menghasilkan karya baru.
Hasil dari penggunaan sampling ini juga dapat dilindungi oleh hak cipta secara terpisah dari karya asli. Namun, dalam menggunakan musim sampling Anda membutuhkan izin terlebih dahulu dari pemilik hak cipta musik yang asli.
Izin ini dapat dituangkan dalam bentuk lisensi secara tertulis. Baik itu berupa akta otentik ataupun oleh notaris lengkap dengan tanda tangan. Kemudian, Anda perlu mendaftarkan lisensi ini agar mendapat perlindungan hukum. Anda bisa melakukannya dengan bantuan Layanan Hak Cipta Am Badar & Am Badar.
Jalur Hukum untuk Pengambilan Sampel dalam Musik
Pengambilan sampel musik dapat diartikan sebagai kegiatan menggabungkan beberapa rekaman yang telah ada menjadi sebuah rekaman baru.
Dalam Undang-Undang Hak Cipta, Desain, dan Paten Inggris tahun 1988 dikatakan bahwa hanya pemilik karya yang bisa menyalin, menerbitkan salinan, meminjamkan, menyewakan, mempertunjukan, menyiarkan, atau membuat adaptasi baru, atas karyanya.
Oleh karena itu, pengambilan sampel apapun baru dapat dilakukan bila Anda sudah memiliki izin dari pemilik hak cipta. Bila tidak, Anda bisa dikenakan pelanggaran hak cipta dan penggunaan tanpa izin atas materi milik orang lain. Ketahui juga Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau Musik.
Alternatif Izin Penggunaan Sampel
Alternatif yang dapat Anda lakukan untuk bisa menggunakan sampel bebas royalti yaitu dengan melakukan rekaman sendiri. Anda bisa pergi ke luar untuk melakukan sesi rekaman lapangan, atau menggunakan instrumen di rumah dan membuat melodi secara terpotong-potong, lalu pilih bagian terbaiknya.
Bila Anda memiliki banyak waktu, Anda bisa menangkap seluruh nada dari piano satu persatu lalu memasukkannya ke dalam software, dan ciptakan instrumen Anda sendiri.
Setelah membuat karya baru dari pengambilan sampel dalam musik, sebaiknya segera lindungi dengan hak cipta. Anda bisa mengandalkan Layanan Hak Cipta dari Am Badar & Am Badar. Baca juga Semua yang Perlu Anda Ketahui tentang Hak Cipta Musik.
Referensi
- https://blog.andertons.co.uk/learn/what-is-sampling-in-music
- https://www.centralmusicinstitute.com/blog/what-is-sampling-in-music
- https://www.wipo.int/wipo_magazine/en/2009/06/article_0006.html
- https://www.cohnlg.com/music-sampling-copyright-law-whats-legal/
- https://www.avid.com/resource-center/music-sampling-guide#Samf
Reviewed by Nabil Argya Yusuf