Tahun 2022 belum lama bergulir. Namun Indonesia sudah memulai bab baru dalam perjalanan Kekayaan Intelektual (KI), termasuk deretan kasus pelanggaran KI yang mulai bermunculan di pertengahan Februari.
Namun di tengah ramainya kasus pelanggaran Kekayaan Intelektual ini, datang satu kabar baik. Indonesia menghasilkan inovasi baru di bidang pengobatan dan meraih dua paten baru dengan peluang berskala besar.
Paten tersebut diraih PT Natura Nuswantara Nirmala alias Nucleus Farma yang menemukan dua invensi berupa proses pembuatan hidrolisat teripang (Stichopus Variegatus) sebagai bahan baku sediaan farmasi dengan nomor paten P00201907575.
Sementara lainnya berupa suplemen kesehatan yang mengandung ekstrak ikan gabus (Channa Striata), temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), dan kelor (Moringa Oleifera). Suplemen tersebut diproduksi dalam bentuk cairan siap minum dengan nomor paten P00201908169.
Manfaat Temuan Nucleus Farma
Kedua temuan Nucleus Farma di atas terbilang sensasional, mengingat manfaat besarnya untuk masyarakat. Zat aktif hidrolisat teripang bermanfaat untuk menghasilkan obat yang berhubungan dengan sendi serta pengobatan osteoporosis dan aterosklerosis.
Melalui situsnya, Nucleus Farma menjelaskan, zat aktif hidrolisat merupakan perkembangan obat natural menggunakan MOA atau Mechanism of Action dan drug delivery mechanism.
Samuel Wirjawan, CEO Supahabu, perusahaan yang berafiliasi dengan Nucleus Farma menyatakan, penemuan proses pembuatan hidrolisat teripang sebagai bahan baku sediaan farmasi adalah yang pertama di dunia. Apalagi Nucleus Farma dan BRIN-Pusat Riset Kimia berhasil mengisolasi sejenis terpenoid glikosida yang merupakan zat antikanker pada proses riset mereka ke dalam zat hidrolisat teripang tersebut.
Tidak kalah menarik, temuan kedua berupa suplemen kesehatan yang dikenal masyarakat dengan nama Onoiwa MX. Saat uji klinis, suplemen ini menunjukkan manfaat tinggi dalam menangkal COVID-19 pada pasien dengan gejala sedang.
Pandemi COVID-19 membuat temuan ini menjadi salah satu penemuan mengagumkan tak hanya di dalam negeri, namun juga dunia. Ini yang membuat Nucleus Farma mempublikasikan temuan tersebut dalam jurnal internasional, European Journal of Molecular and Clinical Medicine.
Nucleus Farma memang tidak asing dengan pencapaian tinggi, mengingat ia merupakan perusahaan Indonesia pertama yang memperoleh sertifikat pengakuan dari Food and Drug Administration (FDA).
Temuan tersebut merupakan satu dari sekian upaya Nucleus Farma dalam menciptakan Indonesia sehat dengan pengobatan alami dan berkualitas. Melalui situsnya, Nucleus Farma mencantumkan sejumlah nilai yang dijunjung tinggi oleh perusahaan tersebut: inovasi, integritas dan komitmen pada masyarakat. Dengan begitu, kedua penemuan yang menjadi konteks utama dalam artikel ini, merupakan realisasi dari nilai–nilai tersebut.
Apa yang dapat Dipelajari dari Penemuan Ini?
Dampak positif dari dua temuan ini ada dua tingkat yaitu tingkat permukaan dan tingkat dalam. Tingkat permukaan meliputi penemuan itu sendiri serta manfaatnya, seperti kegunaan Onoiwa MX dalam membantu pengobatan pasien COVID-19.
Sementara tingkat dalam meliputi dorongan dan inspirasi yang muncul di tengah masyarakat. Inovasi perusahaan tersebut hendaknya berperan sebagai pendorong roda produktivitas, kreativitas, serta inventivitas masyarakat Indonesia.
Dorongan produktivitas kepada masyarakat akan membuahkan hasil berupa temuan atau kreasi baru yang nantinya mampu memberikan manfaat kepada masyarakat. Oleh sebab itu, masuk akal untuk dinyatakan bahwa pikiran kreatif dan inovatif menggerakkan roda perkembangan serta ekonomi Indonesia.
Apabila semangat inovasi Partners terpicu akibat tema dari artikel ini, atau mungkin Partners sudah siap berinovasi dan butuh pendampingan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui e-mail marketing@ambadar.co.id.