Merek dagang Audemars Piguet mengalami kejadian yang kurang menyenangkan akibat gagal mendaftarkan mereknya ke Kantor Paten Jepang. Audemars Piguet sendiri merupakan salah satu merek jam tangan mewah yang mulai memasuki Jepang setelah Perang Dunia ke-2.
Pada tahun 2005, tepatnya tanggal 1 Februari, Audemars Piguet mendirikan anak perusahaannya di Jepang. Ini membuat Jepang menjadi salah satu pasar teratas di lima besar pasar seluruh dunia serta pasar terbesar ke-2 di Asia.
Melihat rekam jejaknya yang sudah bertahun-tahun di Jepang, mengapa merek Audemars Piguet gagal mendaftarkan merek jam tangannya?
Sebelum itu, Anda bisa mempelajari kasus merek dagang baterai yang sukses terlebih dahulu. Setelah itu, simak informasi selengkapnya mengenai kasus Audemars Piguet di bawah ini.
Memahami Pendaftaran Merek Dagang
Merek dagang merupakan tanda grafis berupa logo, gambar, nama, huruf, angka, hingga susunan warna, yang ditampilkan secara dua atau tiga dimensi. Memiliki merek dagang dapat membedakan barang/jasa hasil produksi orang/badan hukum dalam perdagangan.
Mendaftarkan merek dagang Audemars Piguet serta merek lainnya sangat krusial demi memiliki alat bukti kepemilikan yang berhak atas merek tersebut.
Anda bisa mendaftarkan merek dagang dengan bantuan Layanan Merek Dagang Am Badar & Am Badar sebagai firma hukum kekayaan intelektual terbaik.
Untuk itu, penting mengetahui bagaimana proses ketika perlu mendaftarkan barang/jasa yang diperdagangkan. Pahami langkah-langkahnya berikut ini:
Proses Pendaftaran Merek
Mendaftarkan merek dagang perlu memenuhi berbagai persyaratannya terlebih dahulu. Beberapa yang utama seperti etiket/label merek, tanda tangan pemohon, Surat Rekomendasi UKM, hingga Surat Pernyataan UMK Bermaterai.
Setelah itu, Anda bisa mengikuti prosedurnya sebagai berikut:
- Pertama, Anda harus membuat akun melalui website DJIP (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual);
- Lakukan log in akun Anda pada website yang sama, lalu pilihlah ‘Permohonan Online’;
- Pilih tipe permohonan, kemudian masukkan data pemohon;
- Isi permohonan dengan kuasa dari konsultan Kekayaan Intelektual jika relevan;
- Isi data prioritas jika memilikinya;
- Masukkan Data Merek Anda, lanjutkan dengan mencantumkan Data Kelas melalui opsi ‘Tambah’;
- Unggah lampiran dokumen persyaratan dengan klik ‘Tambah’;
- Pilih ‘Buat Billing’ dan lakukan pembayaran kode billing tersebut. Setelah itu, simpan dan lanjutkan prosesnya;
- Periksa data dan dokumen yang Anda unggah untuk memastikan kebenaran dan kelengkapannya, lalu pilih ‘Selesai’ dan ‘OK’;
- Kembali ke daftar permohonan untuk mengunduh tanda terima.
Anda juga perlu menyiapkan biaya sebesar Rp500 ribu/kelas untuk UMK dan Rp1,8 juta/kelas untuk umum. Namun, perlu diketahui bahwa merek Anda bisa ditolak apabila tidak sesuai dengan ketentuan DJIP.
Salah satu sebabnya seperti memiliki persamaan pada pokok atau keseluruhannya dengan merek pihak lain yang telah terdaftar lebih dulu untuk barang/jasa sejenis.
Kegagalan Registrasi Audemars Piguet
Setelah memahami bagaimana pendaftaran merek itu, mari pahami mengapa merek dagang Audemars Piguet gagal melakukan registrasi. Kasus ini bermula dari tahun 2020 lalu, tepatnya di tanggal 26 Februari.
Audemars Piguet mengajukan pendaftaran merek untuk koleksi jam tangan unggulannya bernama ‘Royal Oak’ ke Kantor Paten Jepang.
Koleksi ini memiliki ciri khas seperti dial yang bermotif tapisseri dan penanda jam, jalur menit, lalu jendela tanggal, serta bezel segi delapan yang memiliki delapan sekrup heksagonal. Terdapat pula casing mahkota serta lug pada jam tersebut.
Namun, Kantor Paten Jepang menolak pengajuan dan pendaftaran merek yang Audemars Piguet ajukan.
Secara garis besar, tim pemeriksa paten Jepang merasa jam tersebut kurang memiliki kekhasan yang signifikan dan melekat.
Terutama jika mengikuti Pasal 3 (1)(iii) dalam Undang-Undang Merek Dagang Jepang. Lebih jelasnya, mari simak alasan kegagalan pendaftaran merek Audemars Piguet di bawah ini:
Alasan Dibalik Kegagalan
Kantor Paten Jepang menolak pengajuan merek dari koleksi jam tangan mewah ‘Royal Oak’ dari Audemars Piguet karena alasan utama yang valid. Pihaknya menyatakan bahwa konsumen akan mengenali jam tangan tersebut sebagai jenis jam tangan yang umum.
Tidak ada indikasi khas dari merek dagang Audemars Piguet tersebut. Bukti yang Audemars Piguet ajukan pun tidak dapat membuktikan bahwa jam tersebut memperoleh pengakuan secara nasional yang mengindikasikan jam bersumber dari Audemars Piguet.
Menanggapi hal tersebut, Audemars Piguet (AP) mengajukan banding pada 1 Oktober 2021. Pihak AP menekankan tiga fitur kombinasi yang unik, yakni bezel segi delapan, pola tapisseri pada pelat jam, serta delapan sekrup segi enam.
AP juga tidak setuju dengan Kantor Paten Jepang karena tidak menganggap kekhasan merek mereka karena keberadaan jam tangan dengan ciri serupa dari pihak ketiga yang juga meniru koleksi ‘Royal Oak’.
Namun, Dewan Banding dari Kantor Paten Jepang memutuskan bahwa terdapat banyak jam tangan di pasaran dengan bentuk kemiripan dial, bezel, hingga lug seperti koleksi jam ‘Royal Oak’.
Itulah mengapa, bentuknya tidak menunjukkan kekhasan dan asal jam yang bisa membedakannya dari kompetitor.
Pihak Audemars Piguet pun tidak menyerahkan bukti yang objektif. Mulai dari bukti penjualan jam tangannya, pangsa pasar, serta hasil survei pasar yang mendukung.
Berbagai hal tersebut membuat Dewan Banding memutuskan Audemars Piguet belum bisa memperoleh tingkat pengakuan tertentu sebagai pihak indikator sumber entitas tertentu.
Khususnya di antara konsumen yang terkait dalam hubungannya dengan merek dagang Audemars Piguet untuk jam tangan ‘Royal Oak’.
Implikasi dari Kegagalan Merek Dagang
Lantas, apa implikasi dari kasus kegagalan pengajuan merek dagang tersebut? Berikut pembahasannya untuk Anda pelajari:
Dampak terhadap Identitas Merek
Identitas merek menjadi hal yang membedakan Anda dari kompetitor di pasaran. Anda bisa memperkuat identitas merek dengan mendaftarkannya secara resmi agar melindungi eksklusivitasnya.
Namun, hak eksklusif tersebut akan hilang apabila tidak ada perlindungan hukum karena gagal mendaftarkan merek dagang. Ini berarti identitas merek juga kehilangan kekuatannya di pasaran.
Risiko kompetitor menggunakan nama, logo, hingga visual serupa dengan merek Anda akan lebih tinggi. Anda pun tidak memiliki kekuatan untuk menghentikannya mengingat merek dagang Anda tidak terdaftar secara resmi.
Selain itu, konsumen pun akan mengalami kebingungan akan identitas merek Anda mengikuti munculnya kompetitor dengan ciri khas serupa. Membuktikan keaslian merek dagang pun sulit dan terbatas karena tidak terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
Ini menjadi kesadaran bahwa mendaftarkan merek dagang sedini mungkin sangat penting agar dapat memosisikan diri di pasar.
Maka, jika Anda juga memiliki merek tertentu, menggunakan Layanan Merek Dagang Am Badar & Am Badar jadi solusi terbaik karena tepercaya dan profesional.
Masa Depan Merek
Kasus seperti merek dagang Audemars Piguete yang gagal mendaftarkan trademark mereka berisiko menurun reputasinya di masa depan.
Selain karena kredibilitas menurun, akan muncul kehadiran kompetitor yang merilis barang serupa dengan kualitas lebih rendah.
Hal tersebut membuat kompetitor semena-mena memanfaatkan merek dagang Anda yang tidak terdaftar.
Bahkan, Anda berisiko mengalami kerugian atas tuduhan pelanggaran merek dagang dari kompetitor. Ini juga bisa merambat pada keharusan bisnis Anda melakukan rebranding untuk menghindari kerugian tersebut.
Kini, Anda sudah paham pentingnya mendaftarkan merek dagang bagi bisnis. Pastikan hanya percaya pada Layanan Merek Dagang Am Badar & Am Badar yang komprehensif. Kami juga menawarkan Lisensi Merek Dagang bagi Anda yang membutuhkannya.
Berbagai upaya tersebut bertujuan agar Anda tidak berakhir sama seperti pengajuan merek dagang Audemars Piguet yang gagal.
Langsung hubungi kami untuk konsultasi dan gunakan layanan terbaik dari Am Badar & Am Badar! Pelajari juga kasus merek dagang baterai yang sukses hanya di blog kami!