Shabrina Defi Khansa
Tentang Saya
Pengalaman
Shabrina adalah pengacara berpengalaman di bidang Kekayaan Intelektual (KI) yang telah mewakili berbagai merek global dalam sengketa merek dagang, transaksi KI, dan kasus pelanggaran di Indonesia. Ia memiliki rekam jejak kerja dengan perusahaan terkemuka di sektor teknologi, fesyen, dan hiburan, serta memberikan nasihat strategis terkait lisensi KI, desain industri, dan isu hukum lainnya. Selain praktik profesional, Shabrina juga aktif menulis artikel tentang kekayaan intelektual dan memberikan konsultasi kepada klien lokal maupun internasional.
Kasus
- Berhasil mewakili merek-merek global dalam gugatan pembatalan merek dagang di Indonesia, termasuk merek perlengkapan audio ternama asal Amerika Serikat, perusahaan pakaian olahraga global asal Jerman, merek perawatan kulit terkemuka dari Timur Tengah, perusahaan pelumas besar asal Amerika Serikat, serta produsen smartphone populer dari Tiongkok.
- Secara efektif membantu klien-klien besar dalam negosiasi transaksi kekayaan intelektual di Indonesia, termasuk produsen mesin kopi terkenal dari Amerika Serikat dan firma konsultan manajemen terkemuka asal Inggris.
- Berhasil membantu klien menghentikan pelanggaran kekayaan intelektual di Indonesia, baik secara luring maupun daring, untuk jaringan donat global asal Amerika Serikat dan produsen mesin industri besar dari Amerika Serikat.
- Mendampingi proses pelaporan pelanggaran kekayaan intelektual ke penyidik Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk klien besar di industri alat tulis asal Jerman.
- Memberikan nasihat hukum dan strategi kepada klien-klien utama di berbagai sektor, termasuk makanan dan minuman, fesyen, teknologi, dan lainnya.
- Aktif menulis artikel mengenai topik kekayaan intelektual, sebagai bentuk kontribusi dan keahlian di bidang ini.
- Membantu proses pendaftaran dan perlindungan kekayaan intelektual, termasuk untuk klien-klien ternama seperti grup boy band global asal Korea Selatan dan perusahaan media sosial terkemuka asal Amerika Serikat.
- Menyediakan layanan hukum terkait desain industri untuk klien-klien prestisius, termasuk produsen ban mewah asal Italia dan pembuat jam tangan ternama asal Swiss.
- Menyusun berbagai dokumen hukum, seperti surat peringatan, perjanjian, dan surat negosiasi.
- Memberikan konsultasi hukum kepada klien lokal maupun internasional terkait berbagai permasalahan hukum.
- Memberikan nasihat dan pendampingan hukum terkait lisensi kekayaan intelektual di Indonesia.
Pendidikan & Pencapaian
Shabrina menyelesaikan pendidikan hukumnya di Universitas Indonesia (2015–2019), di mana ia mengasah kemampuan hukum dan memperdalam pemahaman dalam bidang hukum internasional serta hukum teknologi. Selama masa studinya, ia juga menjabat sebagai asisten peneliti di Pusat Studi Hukum Internasional ALSA (Asian Law Students’ Association).
Setelah itu, Shabrina melanjutkan pendidikan pascasarjana dengan mengambil gelar LL.M. (Master of Laws) di University of California, Berkeley, dengan fokus pada Law and Technology. Ia juga memperoleh Certificate in Law and Technology, yang memperluas keahliannya dalam bidang hukum privasi data, hukum keamanan siber, teknologi blockchain, dan fintech.
Beberapa pencapaian Shabrina antara lain:
- Advokasi: Mewakili mahasiswa Muslim dalam acara kelulusan Muslim Commencement Speech di UC Berkeley tahun 2023.
- Publikasi riset: Menulis kajian hukum mengenai konflik kepentingan dalam penggunaan merek dagang berdasarkan perjanjian TRIPS serta kebijakan karbon netral di Indonesia, yang dipublikasikan di Asian Business Law Journal.
- Artikel populer: Menulis artikel opini mengenai larangan ekspor batu bara awal tahun dan killer acquisitions, yang diterbitkan di Investor Daily dan Harian Bisnis Indonesia.
- Pembicara podcast: Berpartisipasi dalam podcast hukum, membahas topik seperti Barnett v. Apple, Biometric Information Privacy Act dari Illinois bersama Tatiana Rice, serta analisis Digital Markets Act bersama Profesor Jurgen Kohling.
Shabrina juga aktif dalam berbagai kegiatan advokasi dan komunitas hukum. Ia tergabung sebagai penulis dan anggota tim podcast di Berkeley Technology Law Journal, serta merupakan anggota organisasi hukum seperti Women in Tech Law dan Asian Pacific Law Students Association (APALSA). Selain itu, ia terlibat dalam kerja pro bono untuk isu-isu kemanusiaan, termasuk advokasi Palestina melalui program Palestinian Legal Assistance (PALA).