Memahami hak cipta atau copyright sebagai salah satu bentuk kekayaan intelektual sifatnya krusial bagi kreator konten, pebisnis, hingga siapapun Anda yang menjadi pelaku industri kreatif. Sebab, copyright adalah landasan dan fondasi yang membuat industri kreatif berdiri kokoh.
Contoh saja Korea Selatan. Negara ini memiliki surplus sebesar USD 160 juta atau sekitar Rp2,4 triliun pada perdagangan aset yang terkait dengan kekayaan intelektual serta budaya dan seni. Angka tersebut menunjukkan bahwa memperjuangkan copyright mendukung pertumbuhan yang kreatif dan inovatif.
Lantas, bagaimana Anda bisa menavigasi hukum kekayaan intelektual? Ketahui praktik terbaiknya dengan menyimak artikel ini hingga akhir!
Pengertian Hak Cipta: Melindungi Karya Asli
Copyright merupakan bentuk perlindungan terhadap karya orisinal pembuat karya, seperti karya sastra, seni, musik, hingga drama. Termasuk juga konten digital seperti gambar, video, sampai dengan tulisan.
Untuk kreator konten digital, karya aslinya akan secara otomatis memiliki perlindungan copyright. Para kreator konten akan memiliki hak eksklusif untuk mendistribusikan, memperbanyak, menampilkannya di publik, hingga menciptakan karya turunannya.
Bagi kreator yang memahami apa saja ruang lingkup hukum dalam copyright, maka mereka bisa memberikan proteksi pada aset digital mereka secara optimal. Berbagai aspek utama dalam hak cipta meliputi:
- Kepemilikan, yaitu copyright berupa hak eksklusif yang otomatis dimiliki kreator setelah menciptakan karya asli;
- Registrasi, yang akan membuat catatan publik serta memuingkinkan klaim ganti rugi diterima menurut undang-undang;
- Durasi, yaitu masa berlaku copyright yang dihitung dari selama hidup lalu ditambah 70 tahun. Untuk karya sewaan, maka masa berlakunya 95 tahun dari dipublikasikan atau 120 tahun dari hari dibuatnya;
- Pelanggaran, yang terjadi apabila hak eksklusif pemegang copyright dilanggar. Sebagai pemilik karya, Anda bisa mengajukan pengadilan dan ganti rugi. Tetapi, terdapat doktrin bahwa penggunaan wajar (fair use) memperbolehkan penggunaan karya secara terbatas meskipun tanpa izin.
Aspek-aspek utama tersebut menggambarkan pentingnya perlindungan karya orisinal dengan copyright. Anda jadi memiliki kendali lebih besar atas semua karya termasuk cara penggunaannya. Terutama mengingat kemajuan teknologi yang kini semakin pesat. Jadi, memahami fundamental copyright adalah esensial bagi kreator.
Jika Anda membutuhkan perlindungan dalam hal ini, maka Layanan Hak Cipta dan Layanan Merk Dagang dari Am Badar & Am Badar dapat membantu Anda, segera hubungi kami.
Menavigasi Hukum Kekayaan Intelektual: Praktik Terbaik untuk Kreator
Terdapat berbagai praktik terbaik yang akan membantu Anda menavigasi penerapan hukum kekayaan intelektual, yaitu:
1. Menyimpan Catatan
Pertama, pastikan Anda menyimpan catatan atau arsip berisi file mentah dan asli. Misalnya, file mentah desain grafis yang berlapis, trek audio, hingga kode sumber. Sebab, file mentah menjadi bukti bahwa Anda adalah sang pencipta karya.
Bila Anda mendapati karya Anda dimasukkan atau diubah tanpa izin, bandingkan berkasnya sebagai pembuktian pelanggaran. Penting juga untuk selalu mendokumentasikan proses kreatif menggunakan stempel waktu pada setiap tahapnya. Ini termasuk catatan apapun, revisi, draf, serta sketsa yang relevan.
2. Lisensi dan Izin
Navigasi kekayaan intelektual melalui lisensi serta perizinan juga penting. Lisensi membantu Anda memiliki pendapatan dan juga mempertahankan kepemilikan. Untuk lisensi umumnya terdiri dari dua opsi, yakni hak eksklusif serta hak non-eksklusif.
- Hak eksklusif, yaitu ketika satu pihak yang memegang lisensi berhak secara tunggal untuk menggunakan karya pada konteks serta wilayah sesuai kesepakatan. Hak ini akan memberikan eksklusivitas serta imbalan biaya lebih tinggi.
- Hak non-eksklusif, yaitu hak untuk menggunakan karya bersamaan yang berlaku ketika terdapat lebih dari satu pemegang lisensi. Hak ini akan memperluas akses biaya individu lebih rendah, namun pendapatan untuk lisensi agregatnya lebih tinggi.
3. Pemantauan dan Penegakan
Memantau serta menegakkan hak cipta turut menjadi praktik terbaik bagi kreator ketika perlu menavigasi kekayaan intelektual karya-karyanya. Anda bisa menggunakan surat perintah penghentian serta surat perintah penolakan ketika menegakkan copyright.
Kedua jenis surat tersebut termasuk bagian dari langkah awal ketika terdapat pelanggaran atas copyright karya Anda. Kiat yang bisa Anda terapkan di antaranya:
- Meminta secara sopan agar pihak pelanggar berhenti menggunakan konten tanpa seizin Anda. Lalu, jelaskan secara rinci dan spesifik mengenai apa dan mengapa yang ia lakukan termasuk pelanggaran copyright.
- Jika pelanggar masih tidak patuh, maka uraikan bentuk konsekuensi yang mungkin terjadi secara hukum. Misalnya, ganti rugi berdasarkan ketentuan undang-undang atau tuntutan hukum.
- Berikan panduan yang jelas mengenai bagaimana pelanggar bisa memberikan lisensi kepada Anda dengan benar sehingga bisa memakai konten secara legal.
- Mengirimkan surat melalui email atau pos tercatat agar mendapatkan bukti catatan. Anda juga bisa menindaklanjuti pelanggar bila diperlukan.
4. Mengedukasi Diri Sendiri
Tentu saja praktik terbaik dalam menavigasi hak cipta adalah terus mengedukasi diri sendiri. Ini mengingat ekosistem dalam dunia digital kreatif semakin berkembang. Itulah mengapa, Anda perlu melakukan langkah-langkah yang tangkas atas copyright.
Memiliki landasan copyright akan membantu menstabilkan inovasi karena perlindungan dan perizinan karya yang seimbang. Memahami dasar copyright pun membekali kreator akan cara pemanfaatan copyright yang lebih maksimal.
Adapun cara baru berikut ini perlu Anda waspadai dalam dunia digital karena bisa menjadi celah pelanggaran copyright:
- Adaptasi, seperti budaya meme, remix konten, hingga pengunggahan ulang konten yang melibatkan karya turunan serta penggunaan wajar (fair use);
- Aksesibilitas, yang ditandai dengan kemudahan menyalin, mengedit, serta membagikan konten secara global yang walaupun menaikkan exposure tetap memperbesar peluang pelanggaran;
- Atribusi, yang sering kurang tepat akibat penyebaran konten terlampau cepat.
Peran Kekayaan Intelektual dalam Kolaborasi Kreatif: Pelajaran dari K-pop
Salah satu studi kasus yang bisa menjadi contoh bagaimana kekayaan intelektual berperan dalam kolaborasi kreatif adalah BT21.
BT21 merupakan kemitraan antara Big Hit dan juga LINE FRIENDS Corporation. Proyek kolaboratif tersebut memiliki anak perusahaan khusus kekayaan intelektual untuk mengelola dan memantau transaksi lisensi.
Proyek BT21 sendiri terdiri dari tujuh karakter fiksi yang diciptakan tujuh member BTS. Karakter tersebut kemudian digunakan sebagai stempel pada pakaian, alat tulis, makanan, sepatu, hingga produk kecantikan.
Sebagai merek, BT21 sudah bermitra dengan merek ternama lainnya di berbagai penjuru dunia. Seperti Dunkin’ Donuts Korea, Reebok Korea, Uniqlo Jepang, Converse AS, hingga Olive Young Korea.
Tidak hanya itu, HYBE yang sebelumnya Big Hit Entertainment menciptakan gebrakan besar dalam industri musik pada 2021 lalu. HYBE mengakuisisi Ithaca Holdings dengan nilai transaksi setara USD 1 miliar. Di dalamnya merupakan tempat bagi berbagai bintang pop global seperti Justin Bieber dan Ariana Grande.
Melalui berbagai bentuk kolaborasi kreatif tersebut, HYBE menunjukkan bahwa kekayaan intelektual seperti desain industri, copyright, hingga paten mendukung perusahaan untuk berkembang lebih optimal. Jadi, Anda pun bisa menerapkan prinsip yang sama dengan mempelajari framework industri K-pop tersebut.
Percayakan perlindungan copyright dan merek dagang Anda hanya di Am Badar & Am Badar! Kami memiliki Layanan Merk Dagang serta Layanan Hak Cipta yang komprehensif. Apapun kebutuhan Anda, kami siap menjadi tangan kanannya!
Hubungi kami untuk konsultasi perihal merek dagang dan copyright yang rinci! Untuk informasi lebih lengkap, Anda juga bisa mengunjungi laman artikel serta layanan kami.