Pembajakan online menjadi salah satu isu yang perlu mendapat perhatian saat ini. Pasalnya, kasus pembajakan secara daring kini seolah menjadi hal yang lumrah dilakukan. Padahal, hal ini jelas merugikan pemilik asli dari karya tersebut.
Seperti yang baru-baru ini terjadi pada drama asal Korea yang berjudul “All of Us are Dead”. Drama ini menjadi salah satu series populer di Netflix. Sayangnya, ada pihak tidak bertanggung jawab yang menjualnya di salah satu platform belanja online dengan bentuk salinan bajakan. Untuk mencegah hal serupa terjadi, mari simak informasi di bawah ini!
Apa itu Pembajakan Online ?
Pembajakan digital adalah tindakan ilegal dalam mendistribusikan, menggunakan, atau memperbanyak konten digital tanpa izin dari pemilik hak cipta. Contoh konten yang sering menjadi sasaran pembajakan termasuk perangkat lunak, musik, film, buku elektronik, dan permainan video.
Meskipun aktivitas ini melanggar hukum, tetapi banyak sekali pihak tidak bertanggung jawab yang melakukan hal tersebut. Menurut sebuah data, kegiatan mengunduh dan mengunggah konten bajakan saat ini sudah hampir mencapai ¼ dari keseluruhan konten yang ada di internet.
Hal ini membuat pemilik karya semakin sulit untuk memerangi kegiatan ilegal tersebut. Oleh karena itu, Anda membutuhkan layanan Hak Cipta dari Am Badar & Am Badar untuk melindungi karya digital. Dengan layanan ini, karya Anda akan mendapat perlindungan dari eksploitasi atau pembajakan secara online.
Mengapa Pembajakan Online menjadi Masalah?
Perlu disadari bahwa saat ini informasi dan konten semakin mudah didapatkan melalui internet. Hal ini juga yang membuat aktivitas pembajakan digital lebih mudah untuk dilakukan dan menjadi ancaman yang serius.
Menurut sebuah sumber, kerugian yang didapatkan akibat pembajakan ini dapat mencapai $52 miliar pada tahun 2022. Tentunya, hal ini sangat merugikan pihak produksi yang sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan suatu karya.
Di sisi lain, ada sebagian pihak yang berpendapat bahwa pembajakan online dapat berdampak baik karena menghasilkan promosi dari mulut ke mulut. Meskipun demikian, hal ini tidak sebanding dengan pendapatan yang hilang akibat konten bajakan.
Jika terjadi pada perusahaan industri terkemuka, mereka bisa mendapatkan kerugian hingga jutaan dolar. Begitu pun bila terjadi pada perusahaan kecil atau konten kreator, mereka bisa kehilangan penjualan atau pelanggan akibat konten bajakan. Oleh karena itu, perlindungan hak cipta itu tetap penting dilakukan, baik untuk perusahaan kecil maupun perusahaan besar.
Kasus Pembajakan Online Drama Korea
Salah satu contoh isu pembajakan digital yang saat ini cukup hangat yaitu pembajakan drama yang berjudul “All of Us are Dead”. Drama tersebut berhasil menduduki posisi puncak sejak pertama kali dirilis pada tanggal 28 Januari lalu. Sayangnya, drama ini juga menjadi korban pembajakan oleh orang tidak bertanggung jawab.
Dalam sebuah platform belanja online bernama Taobao, “All of Us are Dead” dijual dalam bentuk rekaman bajakan. Rekaman drama tersebut diganti judulnya menjadi “Zombie Campus”, tetapi dalam bahasa Mandarin.
Rekaman bajakan tersebut dijual dengan harga 5 yuan Tiongkok, atau sekitar 0,84$. Diketahui, bajakan tersebut sudah laris terjual lebih dari 2000 kali. Tentunya, hal ini sangat merugikan pemilik asli dari drama tersebut.
Mengingat Netflix masih belum tersedia di Tiongkok, tidak heran jika bisnis film bajakan seperti ini cukup menjanjikan. Terlebih ketika semua episode tersedia secara gratis dan bisa diakses melalui VPN.
Cara Mencegah Karya dari Pembajakan Online
Seperti yang diketahui, konten digital seperti musik, film, perangkat lunak, dan buku elektronik sangat rentan terhadap pembajakan. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
1. Berikan Perlindungan Hak Cipta pada Karya Anda
Langkah pertama dalam melindungi karya digital Anda adalah memastikan bahwa karya tersebut memiliki perlindungan hak cipta. Mendaftarkan hak cipta akan memberi Anda hak eksklusif untuk mendistribusikan, menggandakan, dan menampilkan karya Anda.
Di Indonesia, hak cipta dapat didaftarkan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Dengan memiliki hak cipta yang sah, Anda dapat lebih mudah mengambil tindakan hukum terhadap siapapun yang mencoba membajak karya Anda.
2. Edukasi Audiens terkait Konten Bajakan
Salah satu cara terbaik untuk mencegah pembajakan adalah dengan mengedukasi audiens Anda tentang dampak negatif dari konten bajakan. Banyak orang tidak menyadari bahwa mengunduh atau mendistribusikan konten bajakan merugikan kreator dan industri secara keseluruhan.
Oleh karena itu, Anda dapat menggunakan platform media sosial atau blog untuk memberikan informasi tentang pentingnya mendukung konten asli dan bagaimana pembajakan dapat merusak kreativitas dan inovasi suatu karya.
3. Laporkan Pelanggaran pada Penegak Hukum
Jika Anda menemukan salinan atau pembajakan pada karya yang sudah Anda buat, jangan ragu untuk melaporkannya kepada penegak hukum. Di Indonesia, Anda dapat melaporkan pelanggaran hak cipta kepada pihak berwenang seperti DJKI.
Melaporkan pembajakan digital tidak hanya membantu Anda melindungi karya, tetapi juga mencegah pelanggar melakukan tindakan serupa di masa depan. Hal ini juga dapat menjadi peringatan bagi pelaku pembajakan yang lainnya.
4. Hubungi Situs Pembajakan Online
Umumnya, situs web yang dijadikan tempat untuk mengunggah konten bajakan merupakan situs umum yang bisa Anda temukan dengan mudah. Jadi, Anda bisa langsung menghubungi pemilik situs tersebut dan meminta mereka menghapus konten Anda.
Bila perlu, Anda juga dapat menghubungi pendaftar domain, host, atau kontak lainnya untuk terhubung dengan pemilik situs. Meskipun ini mungkin tidak selalu berhasil, cara ini bisa menjadi langkah awal yang baik dalam memerangi pembajakan digital.
5. Pengiriman Pesan DMCA Takedown
Digital Millennium Copyright Act (DMCA) adalah undang-undang hak cipta di Amerika Serikat yang memungkinkan pemilik hak cipta untuk mengirimkan permintaan “takedown” kepada platform online yang menampilkan atau mendistribusikan konten bajakan.
Meskipun DMCA adalah undang-undang Amerika Serikat, banyak platform global seperti YouTube dan Google yang mematuhi permintaan DMCA. Mengirimkan pesan DMCA takedown adalah cara yang efektif untuk menghapus konten bajakan dari internet.
6. Pasang Tools Anti Pembajakan
Cara mengatasi pembajakan digital berikutnya yaitu Anda dapat menggunakan tools anti pembajakan. Dengan berinvestasi pada teknologi keamanan yang canggih, Anda bisa meminimalisir risiko terjadinya pembajakan.
Tentunya, hal ini dapat membantu mengurangi potensi kerugian akibat aktivitas ilegal tersebut. Pastikan Anda menggunakan tools yang menawarkan pemantauan secara berkelanjutan, baik secara manual maupun otomatis.
Dengan begitu, Anda bisa segera mendeteksi bila telah terjadi pembajakan digital pada konten yang dimiliki. Selanjutnya, Anda bisa segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pelanggaran tersebut.
Kasus pembajakan online memang sedang cukup marak dilakukan belakangan ini. Oleh karena itu, penting untuk melindungi konten yang Anda miliki. Salah satu caranya melalui layanan Hak Cipta dari Am Badar & Am Badar.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi halaman layanan atau langsung hubungi kontak Am Badar & Am Badar. Tertarik dengan informasi menarik lainnya? Kunjungi blog Am Badar & Am Badar.